Sabtu, 13 Januari 2018

Maaf! Saya Bukan Kpoper Lagi!

Setelah sekian lama akhirnya keluar postingan baru tapi sayangnya bukan tentang 2pm ataupun 2 days 1 night. Ini adalah salam perpisahan buat para readers terutama HOTTEST yang merupakan pengunjung setia blog ini.

Mungkin ada beberapa yang heran, kenapa semua postingan dihapus,apa jangan2 sudah beralih ke lain hati. Mengingat 2pm sedang hiatus dan menyangka kalau saya pun ikut hiatus sebagai penggemar 2pm dan malah mungkin menyangka kalau saya sudah berubah ke fanclub sebelah. 

Jawabannya YA. 
Hati saya sudah berubah. Tapi bukan ke fanclub sebelah, tapi ke atas, ke Maha Pencipta, yang menciptakan alam ini, yang menciptakan kita semua termasuk para oppadeul yang dulu saya puja dan masih kalian puja.

Napak tilas pembuatan blog ini adalah berawal dari kecintaan luar biasa terhadap sekelompok anak muda : ganteng, bisa nyanyi, dancenya keren , sangat menarik dan menghibur. Sejak 2010, saya mengikuti semua perkembangan mereka, mulai dari lagu, profile, perform, semua variety show mereka dan bahkan semua interview mereka. Kecintaan ini sungguh luar biasa dan membuat saya tidak bisa menahannya sendiri. Ingin sekali rasanya berbagi cinta dan mengajak orang lain untuk menyukai mereka. Hingga akhirnya saya menjadi admin salah satu fanpage Hottest dan kemudian membuat blog ini sebagai sarana berbagi informasi dan menyaring hottest2 baru. Usaha saya tidak sia2. Tulisan saya menjadi referensi para hottest dan bahkan ada beberapa buku yang menjadikan blog ini sebagai reference. Dulu saya bangga, karena sepertinya usaha saya begadang buat download, nonton berulang2, nulis, semuanya seperti terbayar. Tapi sekarang saya menyesal. Sungguh sangat menyesal.

3-4 bulan lalu saya masih Hottest, walau dengan kadar kecintaan yang tidak lagi menggebu2 seperti waktu kuliah dulu. Tapi dalam hati saya mereka tetap pemilik tempat spesial bersama para temen2 koreanya. 

3-4 Bulan lalu saya masih sangat menggemari drama Fight My Way, ditonton berulang2 saking sukanya. Tapi sekarang lain ceritanya.

Apa yang terjadi sebenarnya?.
Saya pun tak tau pasti, tapi mungkin ini yang mereka bilang hidayah. Semakin bertambahnya usia, pemikiran pun semakin dewasa. Segala tantangan dalam kehidupan terutama dunia kerja tidak hanya mendewasakan kita, tapi kadang juga semakin menjatuhkan kita. Saya butuh sandaran. Berawal dari following akun2 agamais, sedikit demi sedikit (prosesnya 2 sampai 3 tahun) saya memperbaiki hubungan saya dengan Sang Pencipta.

Yang sebelumnya shalatnya bolong2 akhirnya belajar melengkapi. Sudah lengkap, saya belajar lagi untuk sholat di awal waktu. Sudah di awal waktu, saya merasa belum khusyuk, saya pelajari arti bacaan sholat dan belajar khusyuk. Ga cukup dengan wajib, saya mulai praktekin yg sunnah dst.

Nah, terus apa hubungannya dengan 2pm dan Korea? Toh, kita masih bisa sholat dan masih bisa juga nyanyi lagu korea, nonton drama korea, kan itu cuma hiburan. Ya. Itulah yang saya lakukan selama ini. Sholat jalan terus, korea-nya juga jalan terus. Saya pikir ga masalah tapi ternyata sangat bermasalah. Saya pikir selama saya masih beribadah, selama tidak berlebihan tidak apa2 tapi ternyata tidak begitu.

Berawal dari ketidaksengajaan saya melihat ceramah ustad Khalid Basalamah (Semoga Allah melindungi beliau), akhirnya saya memutuskan untuk berubah sedikit demi sedikit. Ustad Khalid ini sangat terkenal dengan ceramah siraj nabi. Beliau bagus sekali kalau ngasih materi tentang perjuangan nabi dan para sahabat di zaman emas dulu. Begitu bagusnya sampai saya benar2 tergugah. Saya tidak pernah tahan dengar ceramah yang serius banget. Kalau saya tahan dengar ceramah pasti karena ustadnya lucu. Tapi ustad Khalid ga begitu. Ceramah beliau serius, detail, tegas dan gaya ceramah seperti ini ternyata yang berhasil masuk ke hati saya. Saya mulai mengikuti ceramah beliau. Mengikuti bagaimana perjuangan Rasulullah dan para sahabat dulu, bagaimana bentuk ketakwaan mereka kepada sang Pencipta. Cerita2 seperti ini membuat saya merasa semakin hina, dan gambaran Rasulullah sebagai manusia paling sempurna mau gak mau membuat saya berpikir, apa yang saya idolakan dari oppadeul di korea sana. Kalau masalah tampan, Rasulullah jelas sangat tampan, akhlaknya pun setampan parasnya, dan jelas masuk surga. Beliau idola sesungguhnya. Sedikit demi sedikit, rasa suka saya ke oppadeul luntur. Tapi saya masih menyenangi musik. Saya masih mendengarkan musik khususnya musik Korea sebagai selingan alias hiburan.

Tadinya saya pikir ga masalah. Kan hanya hiburan, yang penting saya tidak terbuai dan terlalu memuja2 mereka. Tapi ternyata berkat lagi2 ustad Khalid, saya jadi tau bahwa amal dan maksiat itu tidak bisa jalan berdampingan. Percuma kita beribadah kalau maksiatnya jalan terus. Akibatnya kita tak dapat nikmat beribadah dan tak dapat pula nikmat maksiat. Harus pilih, mau ibadah apa maksiat. Yang di tengah2 kayak saya gini yang susah. Beribadah kemudian maksiat. Dapat pahala kemudian berdosa lagi. Untuk apa? Kan sayang pahalanya.

Akhirnya saya berubah. Dan ini adalah keputusan terbesar dalam hidup saya. Saya hapus semua musik di hp saya, hentikan menonton film, perbanyak ibadah dan mendengarkan majelis ilmu. Alhamdulillah saya mulai merasakan nikmatnya ibadah, merasakan nikmatnya dekat dengan sang Pencipta.

Hingga akhirnya saya mengambil keputusan untuk menghapus blog ini. Tadinya blog ini memang sempat saya hapus tapi kemudian saya restored untuk memposting tulisan ini. Paling tidak sebagai salam perpisahan, syukur2 ada yang tergugah untuk juga berhijrah.

Mungkin ada yang bertanya, mungkinkah saya sudah menjadi sangat alim, suci dan sebagainya. Belum. Sama sekali belum. Saya masih belajar, kembali mempelajari agama ini yang sudah saya anut sejak lahir tapi tak berbekas. Khatam Qur'an tapi tak mengamalkannya. Ketahuilah bahwa saya sedang belajar, mengulang kembali dari awal. Meresapi kembali kalimat Lailahaillallah yang selama ini hanya di bibir saja.

Buat teman2 terutama yang muslim tapi masih terlena dengan dunia khususnya para artis Korea, sadarlah saudaraku. Apa yang kita lihat, yang kita lakukan itu dicatat oleh 2 malaikat di kanan kiri kita, yang akan kita pertanggungjawabkan di yaumil akhir kelak.

Kalau alasan anda untuk hiburan,carilah hiburan yang bermanfaat, yang bisa mendatangkan pahala, jangan mendatangkan dosa. Menonton drama korea, mendengarkan lagu mereka, nonton perform mereka jelas tidak ada gunanya. Bayangin waktu nonton drama korea, kita melihat mereka berpelukan, berpakaian terbuka, berciuman, sudah berapa dosa kita?. Mendengarkan musik yg jelas haram, melihat mereka ngedance sambil buka aurat, sudah berapa dosa kita?.

Kalau alasan anda, ambil yang baiknya saja, yang buruk jangan diikuti. Coba hitung, lebih banyak mana, baiknya apa buruknya?. Kalaupun kita ambil baiknya, trus dosa kita yang melihat mereka ngedance, berpelukan dsb-nya itu mau diapakan?. Toh tetap dipertanggungjawabkan nantinya.

Dan yang paling penting adalah Korea tidak akan pernah sejalan dengan Islam. Negara liberal seperti Korea Selatan,cara berpikirnya pun liberal. Coba perhatiin, sepanjang kalian menonton acara2 award Korea, pernah gak para artisnya mengucapkan terima kasih ke Tuhan karena berhasil mendapat penghargaan?. Kalaupun ada pasti 1 dalam sejuta. Pernah ga dramanya menyelipkan dialog doa dengan Tuhan?. Ga pernah. Mereka tidak pernah bahkan sangat jarang menyertakan Tuhan dalam hidup mereka. Malah beberapa kali saya melihat interview beberapa selebriti waktu ditanya darimana dia mendapatkan wajah ganteng atau cantiknya, jawabnya selalu "Saya berterima kasih pada orang tua saya yang memberikan wajah seperti ini pada saya". Kalau orang berTuhan pasti jawab "Saya berterima kasih pada Tuhan yang menganugerahkan saya fisik seperti ini". See? Lihat kan bedanya? Kejanggalan2 seperti ini sudah saya amati dari dulu tapi saya selalu tutup mata padanya. Tapi sekarang tidak lagi. 

Marilah isi waktu luang kita dengan hal yang bermanfaat. Dunia hanya sementara. Isi waktu kita dengan memperbanyak amal sebagai modal kita di akhirat nanti. Bayangkan apa yang harus kita katakan pada Allah kalau kita dipanggil besok sementara waktu kita selama ini dihabiskan dengan kesibukan ngikutin artis korea?. Kalaupun kita beribadah, apa yakin pahala ibadah kita cukup menutupi dosa kita yang bergunung2?. Sekali lagi saya bukan sok suci. Saya juga masih belajar dan saya sedang coba memperbaiki kesalahan saya yang selama ini ikut berperan menjerumuskan kalian dalam keterlanaan akan dunia hiburan korea. Ayo sama2 berubah, memperbaiki diri dan semoga langkah kita diridhoi Allah dan berjumpa denganNya dalam keadaan khusnul khotimah. Ya Allah, jangan lelah tuntun kami ke jalanMu. Amin ya robbal'alamin.